DEMONSTRAN JUGA MANUSIA
Oleh : FESDIAMON
Sore
ini sebenarnya sangat cerah, sangat baik untuk olah raga atau jalan-jalan
santai. Aku berencana akan menikmati sore ini dengan berjoging ria di alon-alon
gubernuran Jambi. Perlengkapan jogingpun telah aku siapkan. Mulai dari kaos
oblong, handuk kecil, dan air mineral. Namun, saat aku hendak memakai sepatu
sport ku, tiba-tiba saja aku terhenti sejenak, metabolisme tubuh ku terasa
seakan berhenti mendadak. Ternyata engkau melintas lagi di benak ku. Sedang apa
kau disana, tiba-tiba saja aku yang semulanya bersemangat menjadi layu dan
kaku. Aku mendadak benar-benar merindukan mu. Aku mendadak menyadari kembali
bahwa aku masih belum bisa merlakanmu.
Kisah
ini bukanlah seperti kisa Rosse dan Jack dalam tragedi Titanic yang hanya
sesaat, namun menyimpan banyak momentum mengharukan. Mungkin lebih tepat dikatakan sebagai kisah
Siti Nurbaya abad 21. Lima tahun bersama mu bukanlah suatu yang mudah untuk dilupakan.
Aku selalu berusaha tegar dalam melewati penyesalan ini. Namun, harus ku akui
bahwa aku tak setegar batu karang ketika harus merelakan mu yang telah halal
menjadi milik orang.
Sampai
detik ini sebenarnya aku masih belum percaya akan kepergian mu yang begitu
tragis bagi ku. Kepergian mu yang tepat pada saat aku mulai memasuki bangku
perkuliahan pascasarjana ku. Dengan restu mu, demi masa depan kita aku
meninggalkan kota kita untuk melanjutkan studi ku. Resepsi pernikahan mu yang
diselenggarakan bertepatan dengan hari
ulang tahun ku, membuat aku tak mungkin melupakannya dengan mudah. Semuanya
masih terasa seperti mimpi.
Kita
dahulu selalu bicara masa depan kita, bicara tentang hambatan dan rintangan
yang akan kita hadapi kelak seandainya kita menjadi pasangan yang halal. Namun
,ternyata taqdir berkata lain, hakekatnya renacana kita pun adalah milik NYA.
Taqdir benar-benar telah meluluhlantakkan semua mimpi kita.
Mungkin
engkau sedang bahagia disana, atau sedang mencoba untuk bahagia. Namun, yang
pasti aku disini sebenarnya masih sangat terluka. Meskipun sepintas aku
terlihat tegar oleh orang-orang disekitar ku, namun aku adalah manusia biasa
sama seperti diri mu dan mereka.
Sampai
hari ini aku tak bisa mengerti alasan dirimu mengakhiri semua ini dengan air
mata mu. Dunia terasa begitu kaku bagi ku ketika aku pulang kekota kita dan
mendapati diri mu telah bertunangan dengan orang lain. Pertunangan yang engkau
laksanakan pada malam itu, disaat aku sedang dalam perjalanan menuju kota kita.
Ya Allah...
Apa
yang sedang terjadi dengan mu wahai cinta sejati ku. Sore yang cerah seakan
berubah begitu mencekam bagi ku. Aku masih dapat betul merasakan bahwa cinta
kita belum sedikit pun memudar, meskipun kita tak bersama lagi. Setiap detik
bersama mu adalah hal yang terindah dalam hidup ku. Kita selalu bersama dalam
setiap suka dan duka . hmmm... namun hanya saja diri mu tak perna mau ketika
aku ajak berdemonstrasi di jalan hehehehe....
Salahkah
aku yang masih merindukan kehadiran mu??? Apakah kita akan bersama lagi dalam
ruang dan waktu yang berbeda??? Ini adalah pertanyaan yang sulit bagi ku.
Aku
tak pernah selemah ini dalam menaungi hidup ku yang penuh rintangan. Apa yang
harus ku lakukan agar aku bisa benar-benar merelakan mu dan memulai hidup baru
ku. Setip wanita yang ku temui terasa seperti roti hambar saja. Aku belum menemukan
pengganti dirimu ataukah memang dirimu yang tak tergantikan. Mungkin suatu saat
aku akan hidup halal bersama wanita lain, namun yang paling aku kuatirkan
adalah ketika aku tidak mampu mencintainya seperti kita saling mencitai dahulu.
Sekarang
aku tidak mau memaksakan lagi diri ini untuk merelakan mu, aku memilih untuk
menikmati taqdir kita. Semakin aku memaksakan diri ini untuk merekakan mu,
semakin aku dalam pula aku terjerumus kedalam jurang penyesalan. Penyesalan
yaang bagi ku masih belum logis untuk diakui sebagai penyesalan. Meskipun belum
logis, namun aku tak kuasa menghindarinya. Akankah datang suatu masa dimana aku
akan menemukan mu lagi??? Jika masa itu datang, tak akan pernah ku lepaskan
lagi hanya untuk sekedar menjadi catatan sejarah. Inilah penyesalan yang belum
logis itu, dimana masa itu sebenarnya telah diberikan, hanya saja aku yang tak
pernah mensyukurinya. Penyesalan ini yang belum logis atau aku yang masih egois
dengan taqdir ini.
Ya
Allah... Engakaulah yang menguasai hati setiap makhluk mu... ampuni dosa ku.
Bukakanlah hati ku untuk merelakannya... rahasia Mu benar-benar misterius ya
Tuhan ku. Aku tak mengerti hikmah apa di balik semua ini. Akankah ada yang
lebih baik darinya??? Jika Engkau menhendakainya pasti ada, namun saat ini aku
butuh kepastian dari mu ya Allah, apakah aku sedang diuji atau dihukum. Jangan
teteskan air mata ini ya Allah... jangan... jangan.. ya Allah...
Semoga
saja kedepan aku mampu mensyukuri setiap waktu yang Engkau berikan pada ku ya
Allah. Untuk mu wahai cinta sejati ku. semoga kita bisa saling merelakan,
saling mengikhlaskan, agar Allah meridhoi hidup mu dan hidup ku. Engkau adalah
cinta sejati ku, namun bukan cinta abadi ku, itulah takdir kita. kepadaNya
semua akan kembali. Selamat jalan...
Jambi, 25 Desember 2012